Selasa, 23 November 2010

KarenaTakut Hilang Sandal dan Sepatu Tidak Sholat di Masjid?

Bismillah,

Bagi laki-laki muslim yang sering ke masjid, terlebih saat sholat Jum’at, barangkali pernah merasakan kehilangan sandal dan sepatu usai sholat di masjid. Tidak sedikit yg mendapati sepatunya yg berharga ratusan ribu sudah ‘berganti sosok’ menjadi sandal japit yg sudah usang, tipis, dan talinya sudah mau putus. Saya sendiri pernah mengalaminya, beberapa kali malah. Mulai dari sandal biasa (tapi baru), sepatu sandal, semuanya menjadi korban ‘penculikan’ dari orang2 yg (menurut saya) tidak ada kerjaan dan lebih tidak beruntung (ekonominya) dari saya.
Saya sendiri pernah menuliskan artikel mengenai ketidakamanan di masjid.
Ada sebuah lelucon mengapa pencurian ini kerap terjadi. Penyebabnya adalah anjuran untuk “Tinggalkan yang buruk dan ambil yang baik”. Tentu saja tidak ada yg salah dengan anjuran tersebut, karena pada dasarnya anjuran tersebut mengajak kaum muslim untuk meninggalkan hal2 yg buruk serta memperbanyak melakukan kegiatan2 yg baik. Yang ‘patut’ dipersalahkan adalah salah tafsir dan pemahaman sepotong2 dari orang2 terhadap anjuran tersebut.
Kehilangan sandal dan sepatu sebenarnya tidak perlu membuat kita uring2an. Terutama bagi anda2 yg mempunyai rejeki lebih sehingga mempunyai handphone, blackberry, jam tangan rolex, mobil, motor, dsb. Berapa sih harga sandal/sepatu tersebut jika dibandingkan dengan harga barang2 elektronik tersebut? Saya yakin barangkali tidak sampai 1/10-nya. Malah sebenarnya sandal yg kita pakai harganya ‘cuma’ Rp 10 ribu, itupun setelah kita menawar harganya mati2an,hehe. :-)
Saya tidak habis pikir jika kemudian ada kaum muslim (terutama laki2) yg takut (atau malah ga mau) ke masjid dikarenakan dia takut kehilangan sanda/sepatu. Kenapa harus takut/tidak mau ke masjid karena hal sepele seperti itu? Apa sih yg mesti ditakutkan jika kehilangan sandal/sepatu? Anda mesti beli yg baru? Anda mesti nyeker kembali ke kantor?
Bisa dibayangkan, jika kehilangan sandal/sepatu saja sudah uring2an dan kesal (bahkan kadang mencaci maki sedemikian rupa), apalagi jika kehilangan benda2 lain yg lebih mahal. Padahal semua barang itu hanyalah titipan, bukan hak milik kita sepenuhnya.
Padahal sebenarnya solusinya sederhana saja, titipkan ke tempat penitipan sepatu. Repotnya, banyak yg enggan bersedekah/infak Rp 2ribu - 5 ribu untuk biaya penitipan. Mereka lebih suka menyimpan sendiri sepatu/sandal mereka. Dan ketika hilang, barulah pada menyesal.
Karenanya, saya sendiri selalu menekankan pada diri sendiri untuk IKHLAS jika mengalami hal2 yg tidak kita inginkan.
So, hari ini hari Jum’at. Coba cek, apakah anda akan bersepatu/bersandal saat Jum’atan nanti? Jika tidak ingin kehilangan sandal/sepatu anda, lebih baik titipkan. Bersedekah/berinfak Rp 5 ribu itu lebih baik daripada kehilangan sepatu/sandal yg membuat anda malu dan marah2 ‘tidak jelas’. :-)
Semoga berguna.

3 komentar:

  1. ya kalau takut mending ngga pake alas berangkat kemasjidnya,,,,, nanti kan bisa cuci kaki??? tapi pulangnya jangan malah bawa sendal or sepatu orang ya? hihihi

    BalasHapus
  2. ehhhhhmmmm yang pernah nangis pulang dari masjid karena kehilangan sandalnya.... wahahahahaha

    BalasHapus
  3. ngga usah ingatin po'o mas,,,,,jadi ingat trus sedih nihhhhhh .^_^.

    BalasHapus

Belantara Dunia FB ( masuk pake ID FB ajah )

Belantara Dunia Maya